Ustadz Adi Hidayat Ungkap Pemilik Rumah tempat Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Dikumandangkan

- 15 Agustus 2022, 17:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan kisah 17 Agustus di hari Jumat tahun 1945 jam 10 pagi, di Jalan Pegangsaan Timur, jelang Soekarno Hatta momprokalamsikan kemerdekaan Indonesia.
Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan kisah 17 Agustus di hari Jumat tahun 1945 jam 10 pagi, di Jalan Pegangsaan Timur, jelang Soekarno Hatta momprokalamsikan kemerdekaan Indonesia. /Kolase Instagram adihidayatofficial dan kemendkibud./

PORTALKULONPROGO.COM - Rakyat Indonesia kini tengah menantikan detik perayaan hari ulang tahun atau HUT RI yang ke 77.

Momen bersejarah Kemerdekaan Indonesia ini, pasti akan selalu teringat. Dimana pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di rumah jalan Pegangsaan Timur No.56, Jakarta, pada Jumat 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB.

Meski begitu, masih banyak yang belum tahu bahwa rumah yang terletak di jalan Pegangsaan Timur No.56, Jakarta tempat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tersebut dibacakan milik siapa.

Baca Juga: Isi Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang Perlu Dipahami Dalam rangka HUT RI ke-77

Dikutip oleh Kabar Banten dengan judul "Ustadz Adi Hidayat Ungkap Pemilik Rumah Jalan Pegangsaan Timur No.56, Tempat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia" dari kanal youtube Kajian Islam, Ustadz Adi Hidayat menceritakan tentang siapa pemilik rumah jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta.

“Kalau jalan saja, semua juga ada, tapi nomor adalah mempunyai kedudukan yang penting. Jalan Pegangsaan Timur No.56, dimana teks proklamasi dibacakan,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Ia menuturkan, pemilik rumah, jalan Pegangsaan Timur No.56, Jakarta, yang dijadikan pembacaan teks proklamasi adalah milik seorang pengusaha muslim.

“Ternyata jalan Pegangsaan Timur No.56, Jakarta, itu adalah seorang pengusaha muslim, keturunanan Yaman yang sangat cinta dengan NKRI. Namanya Syekh Faradz Bin Marta,” ujar Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Download Logo HUT ke-77 RI Gratis Lengkap! Format JPEG, PNG, dan PDF, Serta Makna dan Tema 17 Agustus 2022

Beliau, kata Ustadz Adi Hidayat, mewakafkan rumahnya hanya untuk pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Diceritakan, Ir Soekarno datang ke rumah itu dalam keadaan lemas.

“Ada penyakit dalam tubuh Soekarno, kemudian diberikan madu oleh pengusaha Yaman tersebut. Alhasil, siangnya sudah fresh dan badan yang baik, maka digelorakan kemerdekaan yang disampingnya ada Bung Hatta,“ tuturnya.

Proklamasi 17 Agustus tersebut, memiliki saham yang kuat dari perjuangan-perjuangan para ulama. Oleh karena itu, kata dia, kata takbir yang digelorakan Bung Tomo dari Surabaya adalah Allah Akbar.

Baca Juga: Harus Tahu! Ini Pangkat-pangkat polisi di Indonesia yang Mungkin Belum Diketahui

“Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia takbir itu adalah, Allah yang maha besar, Allah yang maha kuasa. Kalimat Allah yang maha kuasa itu adalah NKRI, mengapresiasi dan menanamkan dalam UUD 1945,” ucapnya.

Merunut sejarah, bila dibacakan dalam UUD 1945, dalam pembukaan disebutkan, atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa.

“Kalimatnya Allah, tiada yang lain lagi. Dan dengan didorongkan keinginan yang luhur.Kata luhur itu setelah kalimat Allah yang maha kuasa dan diletakkan yang akhir.Dari dulu ingin merdeka, siapa yang mempercepat keinginan luhur itu, yakni Allah yang maha kuasa,” ungkapnya.***

Editor: Musa Birru Abidullah

Sumber: Kabarbanten.pikiran-rakyat.com


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x