Network
Cahaya keimanan dan keislaman yang diantarkan beliau kepada umat manusia adalah cahaya di atas cahaya.
Sebagaimana yang termuat dalam syair, “Anta syamsun anta badrun, anta nuurun fauqo nuuri: Engkau matahari, engkau, rembulan, engkau cahaya di atas cahaya.”
Begitulah Rasulullah, Muhammad SAW sebagai manusia dengan akhlak mulia yang kedatangannya sudah diramalkan akan mengantarkan dunia dari masa kegelapan, masa jahiliyah di mana maksiat merajalela, keadilan tidak ditegakkan, manusia diperlakukan seperti binatang dan kekejaman lainnya, menuju masa keemasan di mana sendi-sendi keislaman ditegakkan, hukum dan peradilan mulai ditegakkan.
Dan bukan hanya itu, Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh dalam setiap tindak tanduknya, perilakunya dari bangun tidur hingga menjelang tidur kembali.
Contoh-contoh adab luhur beliau termaktub secara jelas dan sohih dalam ribuan hadits, menjadi tuntunan hidup setelah Alquran, bagi seluruh umat di dunia ini.
Bahkan tidur beliau pun sambil membaca tasbih, tidurnya Nabi Muhammad SAW juga menjadi contoh untuk seluruh umat.
Nabi Muhammad SAW tidur miring ke kanan di mana setelah dilakukan penelitian oleh persatuan dokter di dunia ternyata tidur dengan miring ke kanan memberikan efek kesehatan bagi organ-organ tubuh kita.
Ya begitulah akhlak mulia Nabi Muhammad SAW yang harus selalu kita contoh. Sekaligus sebagai pertanda bahwa sebagai umat muslim sudah selayaknya kita mencintai Nabi Muhammad SAW karena cinta beliau kepada umatnya pun tak terbatas.
Begitulah kiranya apa yang bisa saya sampaikan pada ceramah kali ini. Kiranya sebagai pengingat untuk kita semua betapa Nabi Muhammad adalah manusia dengan akhlak mulia yang harus senantiasa menjadi contoh kita dalam menjalankan kehidupan sehari-hari hingga akhir hayat.
Kurang dan lebihnya saya ucapkan maaf. Tiada manusia paling mulia dan paling cinta kepada kita semua selain Nabi Muhammad SAW.
