Beberapa Isu Penting Dipastikan Bakal Mencuat Pada G20

- 17 Juni 2022, 19:09 WIB
Maudy Ayunda mengajak generasi muda untuk berperan akrif menjaga bumi melalui G20.
Maudy Ayunda mengajak generasi muda untuk berperan akrif menjaga bumi melalui G20. /Tangakapan Layar YouTube.com/Sekretariat Presiden

PORTALKULONPROGO.COM - Serangkaian agenda G20 dipastikan bakal digelar tahun ini. Agenda pertama telah dijalankan dengan mulus pada 10 Mei 2022 lalu.

Dan selanjutnya akan disusul pada 23 September dan 26 September 2022 yang akan datang.

Dikutip dari ANTARA, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa, "Presidensi Indonesia tahun ini berkomitmen memegang tongkat estafet dan bekerja sama dengan semua anggota G20 untuk mewujudkan pariwisata yang lebih inklusif serta tangguh."

Beberapa isu penting yang akan dibahas terutama tentang sumber daya manusia. Dimana saat ini ada tantangan untuk menciptakan tenaga kerja profesional di bidang ini.

Dari dalam negeri sendiri setidaknya sudah ada 2 stragei. Mulai dari meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kerja dan mendorong pariwisata yang bertanggungjawab secara sosial.

Selanjutnya ada digitalisasi, inovasi dan ekonomi kreatif. Di mana saat ini pelaku ekonomi kreatif belum bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

Oleh karenanya perlu mendorong digitalisasi untuk UMKM. Selain itu juga mengaitkan ekonomi kreatif dengan pariwisata.

Isu terkait perempuan pun akan digaungkan, dimana kini tidak ada lagi dikriminasi gender dan pemerdayaan pemuda.

Ke depan diharapkan adanya upah setara baik tenaga kerja laki-laki maupun perempuan. Selain itu juga mendukung perempuan untuk menduduki posisi penting.

Isu terkait perubahan iklim, keanekaragaman hayati dan ekonomi sirkular menjadi pembahasan yang tak kalah penting. Terutama dalam kaitan emisi karbon dalam bidang pariwisata.

Pemerintah berupaya mendorong pembiayaan pariwisata berkelanjutan dan menginisiasi pembentukan dana internasional untuk netralitas iklim.

Dan terakhir yang tak kalah penting tentu saja kebijakan, tata kelola dan investasi. Dimana untuk sampai pada posisi tersebut dibutuhkan koordinasi antarpemangku kepentingan.

Kolaborasi dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan. Baik itu sektor swasta maupun stake holder lainnya. Tak kalah penting tentu melibatkan masyarakat lokal dan adat.

Kedepannya diharapkan ada kebijakan positif dihasilkan. Terutama untuk menciptakan kebijakan strategis untuk pariwisata dunia.

Selain itu untuk menyusun Bali Guideline sesuai usulan peserta anggota G20 serta 5 garis tindakan atau line of action dalam dunia pariwisata.

Editor: Joko yugiyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah