4 Hal Ini Bisa Jadi Terjadi Pasca Pembelian Twitter oleh Elon Musk

4 Juni 2022, 21:17 WIB
Ilustrasi. Elon Musk digugat investor Twitter. /Pixabay/mohamed_hassan/

Beberapa waktu lalu jagat dunia maya sempat dihebohkan. Bagaimana tidak, salah satu manusia paling kaya di muka bumi Elon Musk membeli twitter.

Tentu bukan tanpa alasan pemilik Tesla dan SpaceX ini tiba-tiba tertarik dengan situs micro blogging. Tentu Elon Musk sudah berpikir jauh ke depan apa yang akan bisa ia lakukan dengan menggenggam twitter.

Kocek yang harus dikeluarkan pun tidak main-main. Di mana Elon Musk harus merogoh kocek hingga US$44 miliar. Uang tersebut bila dirupiahkan akan setara Rp 634 triliun.


Dikutip dari beberapa sumber setidaknya akan terjadi perubahan di 4 hal mulai dari:

1. Kebebasan berbicara

Seperti kita tahu saat ini media sosial sering digunakan sebagai media untuk menyuarakan ide atau gagasan. Baik itu sifatnya fundamental maupun sesuatu yang receh.

Dari twiter kita bisa melihat satu kebenaran yang disampaikan orang lain dan kemudian didengar penjabat terkait. Sebaliknya, kalau saja dibungkam bisa jadi kelak setiap individu tidak lagi bisa bersuara seperti dulu.

Namun di awal Elon Musk sendiri sudah berujar bahwa dirinya termasuk orang yang mendukung kebebasan bersuara. Artinya ketakutan akan pembungkaman saat ini tidak perlu ditakutkan.

2. Potensi disinformasi

Selanjutnya menurut Anjana Susarla dari Michigan State University mengungkapkan bahwa Twitter miliki pasar tersendiri. Hal ini tak lepas dari keterbatasan teks yang bisa diunggah tapi mampu mendorong percakapan dari seluruh dunia.

Twitter menjadi salah satu platform yang mampu membentuk wacana real time. Selain itu mampu mengumpulkan data dengan baik. Wajar kemudian banyak artis hingga politisi menggunakan platform ini untuk berbagi informasi.

Tantangan selanjutnya kalau saja benar Elon Musk mengubah fitur yang ada dimana pengguna bisa mengedit unggahan. Hal ini tentu dapat mendistrik informasi yang ada.

3. Konflik kepentingan

Apapun alasannya tentu Elon Musk miliki kepentingan terkait bisnis yang ada baik itu Tesla maupun SpaceX. Dengan platform yang powerfull siapa saja tentu bisa mengatur isu yang bergulir.

Dalam hal ini tentu bisa saja digunakan untuk membentuk opini publik hingga wacana yang ada terkait Tesla dan SpaceX. Semua itu bila benar adanya tentu ada konflik kepentingan dan akan sangat memengaruhi pemegang saham dalam mengambil keputusan.

4.Keamanan data

Dalam setiap platform apapun itu namanya tentu ada yang namanya data base. Dan mereka yang miliki data base melimpah akan lebih mudah dalam mengambil keputusan.

Menjadi penting kemudian untuk pemilik platform berkomitmen secara nyata menjaga database yang ada. Jangan sampai kemudian bocor dan disalah gunakan.

Berbagai informasi terkait kebocoran data bukan hanya sekali dua kali dan kecenderungan diduga melibatkan orang dalam. Bila ini terjadi maka setidaknya 18.45 juta akan tersebar dan disalah gunakan.

 

Editor: Joko yugiyanto

Sumber: The Conversation

Tags

Terkini

Terpopuler