Cara Membuat Argumen Berisi Penilaian, Kritik, Prediksi Teks Editorial Banyak Tenaga Kerja

20 September 2022, 11:09 WIB
Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 61 Tugas 1, Pendapat dan Argumen dalam Teks Eksposisi /

PORTALKULONPROGO.COM - Berikut Panduan Mengenai Cara Membuat Argumen Berisi Penilaian, Kritik, Prediksi Teks Editorial Banyak Tenaga Kerja.

Pada pembahasan di artikel berikut ini berisi tentang kunci jawaban dari tugas membuat argumen berisi penilaian, kritik, prediksi, harapan, dan saran Teks Editorial Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten.

Membuat argumen berisi penilaian, kritik, prediksi, harapan, dan saran Teks Editorial Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten sendiri.

BACA JUGA Kunci Jawaban Nilai Estetis Keindahan dalam Novel Pangeran Diponegoro Terbaru

Yang merupakan salah satu tugas yang harus diselesaikan oleh siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Tugas membuat argumen berisi penilaian, kritik, prediksi Teks Editorial Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten ini terdapat dalam Paket Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Maman Suryaman, Suherli, dan Istiqomah.

BACA JUGA Beberapa Contoh LK 2.2 Penentuan Solusi PPG Berdasarkan Hasil Eksplorasi

Sebagai informasi, tugas membuat argumen berisi penilaian, kritik, prediksi Teks Editorial Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten ini terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia Cetakan Ke-2, 2018 Edisi Revisi terbitan Pusat Perbukuan Kemdikbudristek halaman 100.

Soal dan dan kunci jawaban Bahasa Indonesia halaman 100 membuat argumen berisi penilaian, kritik, prediksi Teks Editorial Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten.

Berikut ini ditulis berdasarkan pembahasan Guru Bahasa Indonesia, A Bayu S, S.Pd.

Artikel soal dan dan kunci jawaban ini bisa dijadikan referensi bagi siswa-siswi saat belajar dan menjawab soal halaman 103-105 membuat argumen berisi penilaian, kritik, prediksi Teks Editorial Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten.

Berikut ini adalah soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia halaman 103-105 membuat argumen berisi penilaian, kritik, prediksi Teks Editorial Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten.

Soal Bahasa Indonesia Halaman 103-105 Membuat Argumen Berisi Penilaian, Kritik, Prediksi Teks Editorial Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten

Tugas

Bacalah teks berita di bawah ini kemudian kerjakan tugas-tugasnya.

1. Tentukan isu aktualnya.

2. Buatlah argumen berisi penilaian, kritik, prediksi (dugaan berdasarkan fakta-fakta empiris), harapan, dan saran penyelesaian masalah terkait isu aktual.

Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten

Liputan6.com, Jakarta – Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung melambat tahun ini, kebutuhan tenaga kerja di sektor industri masih cukup tinggi.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Syarief Hidayat, menyatakan kebutuhan tenaga kerja di sektor industri masih sangat besar. Setidaknya setiap tahun sektor industri membutuhkan 600 ribu tenaga kerja.

”Kebutuhan tenaga kerja di bidang industri itu dengan pertumbuhan industri 5-6 persen itu mencapai 600 ribu orang per tahun,” ujarnya di Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Namun sayangnya, di tengah besarnya permintaan akan tenaga kerja tersebut, sumber daya manusia (SDM) yang tersedia justru tidak mampu memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh sektor industri.

”Sementara itu belum bisa dipenuhi oleh lulusan sekolah di Republik ini karena kesenjangan kompetensi lulusan dan kebutuhan dunia industri. Jadi pengangguran banyak, tapi industri sebenarnya butuh,” kata dia.

Untuk memperbaiki gap kebutuhan tenaga kerja ini, Syarif menyatakan pihaknya akan mendorong perbaikan kurikulum pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kompetensi yang sebenarnya dibutuhkan industri nasional.

”Makanya kurikulum harus mengacu pada standar kompetensi nasional Indonesia bidang industri tertentu. Memang harus begitu,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Saleh Husin juga menyatakan bahwa Kementerian Perindustrian terus menyiapkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang terampil sesuai kebutuhan industri untuk menghadapi pasar bebas ASEAN.

”Pemberlakuan MEA 2015 akan menjadi tantangan bagi Indonesia. Apalagi mengingat jumlah penduduk yang sangat besar sehingga menjadi tujuan pasar bagi produk-produk negara ASEAN lainnya,” ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya telah menyusun target program pengembangan SDM industri pada tahun ini.

Pertama, tersedianya tenaga kerja industri yang terampil dan kompeten sebanyak 21.880 orang. Kedua, tersedianya SKKNI bidang industri sebanyak 30 buah. Ketiga, tersedianya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang industri sebanyak 20 unit.

Keempat, meningkatnya pendidikan dan keterampilan calon asesor dan asesor kompetensi dan lisensi sebanyak 400 orang. Kelima, pendirian tiga akademi komunitas di kawasan industri.

”Industri tekstil dan produk teksktil (TPT) merupakan salah satu sektor yang telah merasakan manfaaat dari pelaksanaan program Kemenperin dalam upaya meningkatkan kompetensi SDM industri melalui pelatihan operator mesin garmen dengan konsep three in one, yaitu pendidikan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja,” kata dia.

Menurut Saleh, seiring dengan meningkatnya kinerja industri TPT, terjadi pula peningkatan kebutuhan tenaga kerja di sektor padat karya tersebut.

Tidak saja pada tingkat operator, tetapi juga untuk tingkat ahli D1, D2, D3, dan D4.

Hal ini tercermin dari data permintaan tenaga kerja tingkat ahli ke Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Kementerian Perindustrian yang setiap tahun mencapai 500 orang, sementara STTT Bandung hanya mampu meluluskan 300 orang per tahun.

Untuk memenuhi sebagian permintaan atas tenaga kerja tingkat ahli bidang TPT, maka sejak 2012 Kemenperin menyelenggarakan program pendidikan Diploma 1 dan Diploma 2 bidang tekstil di Surabaya dan Semarang bekerja sama dengan STTT Bandung, PT APAC Inti Corpora dan asosiasi, serta perusahaan industri tekstil di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Selain itu, pada tahun ini Pusdiklat Industri Kemenperin bekerja sama dengan Asosiasi Tekstil dan Pemerintah Daerah Kota Solo juga akan membuka Akademi Komunitas Industri TPT untuk program Diploma 1 dan Diploma 2 di Solo Techno Park. Para lulusan program pendidikan Diploma 1 dan 2 tersebut seluruhnya ditempatkan bekerja pada perusahaan industri. (Dny/Gdn)**

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Halaman 103-105 Membuat Argumen Berisi Penilaian, Kritik, Prediksi Teks Editorial Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten

1. Tentukan isu aktualnya.

Jawaban:

Isu aktual pada berita ini adalah kesenjangan kualitas tenaga kerja antara kualitas yang dimiliki tenaga kerja saat ini dengan yang dibutuhkan industri.

2. Buatlah argumen berisi penilaian,kritik,prediksi (dugaan berdasarkan fakta fakta empiris),harapan,dan saran penyelesaian masalah terkait isu aktual.

Jawaban:

Penilaian: Kondisi ini terjadi akibat tidak dimulainya pendidikan khusus vokasi dari beberapa waktu lalu, sehingga tenaga kerja saat ini tidak mampu menyesuaikan diri dengan tantangan dan kebutuhan dunia industri.

Kritik: Pemerintah harus mulai menerapkan kurikulum khusus vokasi agar tenaga kerja yang dibentuk memiliki setiap kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan dunia industri.

Prediksi: Jika penerapan kurikulum dimulai saat ini, setidaknya hasilnya akan dapat kita nikmati dalam waktu 3 - 5 tahun ke depan.

Harapan: Semoga dengan adanya penerapan kurikulum tersebut, tidak terjadi lagi kesenjangan kompetensi di dunia industri.

Saran penyelesaian masalah: Tenaga kerja yang menganggur saat ini harus menempuh pendidikan vokasi agar memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Pembahasan

Berita "Banyak Tenaga Kerja RI yang Tak Kompeten" merupakan salah satu berita yang mengulas tantangan dunia industri saat ini.

Kebutuhan yang terus berkembang dan perkembangan teknologi, menuntut tenaga kerja untuk memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Namun, hal ini tidak dapat dicapai dengan mudah mengingat pendidikan memerlukan waktu bertahun-tahun.

Oleh karena itu, isu ini ditanggapi oleh pemerintah yang mengusahakan dimasukkannya kurikulum yang mendukung peningkatan kemampuan para tenaga kerja.

Kebutuhan yang terus berkembang dan perkembangan teknologi, menuntut tenaga kerja untuk memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Terima kasih kamu sudah hadir disini untuk membaca artikel kami dengan judul Cara Membuat Argumen Berisi Penilaian, Kritik, Prediksi Teks Editorial Banyak Tenaga Kerja.

Semoga bisa memberikan wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat.**

Editor: Yusuf Maulana Nurhadi

Sumber: Buku Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler